Kamis, 11 April 2019

Fun Democrazy

"Aku milih yang tegas! Dan karena aku mau perubahan!"

Begitulah jawaban seorang teman saya ketika ditanyakan pilihan politiknya pada pilpres 17 April nanti. Sungguh jawaban yang sangat basic memang bagi pendukung salah satu paslon, jawaban template yang kebanyakan juga masih ragu dan masih bingung kelebihan pilihannya namun merasa muak dengan keadaan sekarang.

Tapi saya hargai itu, saya tidak pernah memaksakan pilihan mereka atau berusaha meyakinkan dan mengkonversi pilihan mereka sesuai dengan pilihan saya. Bagi saya, saya sangat menikmati perbedaan ini. Bagaimana tidak? saya sangat terhibur dengan berbagai kegaduhan yang timbul akibat pilpres ini, dan saya sangat terhibur melihat bagaimana kefanatikan yang cenderung bodoh ini ditampilkan. Saya hanya bisa tersenyum dan tertawa lebar dalam hati, hahaha!

Lucu saja, apalgi ketika melihat video-video viral yang tersebar luas di dunia maya. Mulai dari video "karena kita tidak punya uang" sampai yang terbaru video menggebrak gebrak podium saat kampanye. Sungguh menakjubkan memang bagaimana ia melampiaskan emosinya dan pendukung setianya tetap riuh tanpa rasa gentar sedikit pun atas apa yang mungkin terjadi kepada mereka. Andai saja podium itu diganti salah seorang dari mereka baru mungkin mereka akan sadar.

Kelucuan lain adalah tentang wacana pada sebuah kampanyenya saat ia menyebutkan menerima para koruptor yang 'sadar' dan 'tobat' tersebut. Bahkan berencana akan memberikan dana pensiun 3-5% untuk mereka yang mengembalikan uang hasil korupsi ke negara, lucu sekali, tentu saja ini kemudian diklarifikasi oleh tim pemenangannya hanya sebagai guyonan belaka! Sudah saya duga, selera humor mereka memang tidak sesuai dengan saya atau dengan orang kebanyakan.

Bahkan saya tidak mengerti seperti apa selera humor mereka, disaat orang-orang menertawakan Mr.P tapi dia kemudian marah marah karena para audience pada acara debat tersebut seolah seperti menertawakan kondisi pertahanan bangsa sekarang yang ia sampaikan, sangat rapuh.

Ngeri-ngeri sedap memang, seperti dimarahi oleh guru di depan kelas namun tanpa alasan yang jelas. Ya seperti itulah kira-kira. Saya mulai berpikir oleh kata-kata WARKOP DKI yang sering disampaikan sebagai pesan disetiap film mereka " Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang"!

Tentu saja, menantu dari preside zaman orde baru ini adalah contoh nyata yang ditakutkan oleh Warkop DKI. Mengerikan apabila membayangkan kegiatan menyehatkan seperti tertawa dilarang dan diberangus nantinya. Mengerikan apabila seorang TNI yang lebih dari banyak TNI sampai menjabat, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi apabila kita dipimpin oleh orang yang belajar ilmu perang ribuan tahun ini! Kita tidak pernah tau, bahkan Dinosaurus yang punah ribuan tahun lalu pun tidak tahu menahu karena ketika Mr.P belajar perang hingga kini Dinosaurus sudah duluan mati.

Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan, demokrasi itu harus menyenangkan, benar kan?!
Maka dari itu mari kita tertawa sejenak, menertawakan hidup dan negeri yang lucu ini :)) oiya dan jangan lupa joged seperti Mr.P you know how to do it, right?

Sabtu, 30 Maret 2019

Burning Out!

Cinta, seperti kata orang bijak dapat datang begitu saja tanpa dipinta. Begitu pula dengan pekerjaan, di dunia kerja tanpa kita minta tugas dan pekerjaan bisa datang tanpa kita pinta, belum tuntas yang lainnya sudah datang bergegas. Andaikan aku bisa teriak aku pasti sudah berkata tidak! dengan suara lantang membelah barikade hatimu yang begitu sulit ditembus. (oke ini gak nyambung)

Semuanya bermula ketika di kantor menerima surat dari kantor pusat terkait bulan penagakan dan pembinaan it inventory perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat. Berangkat dari sana dibentuk lah tim di kantor dengan anggota mulai dari kepala seksi, subseksi, sampai pelaksana. Tapi entah mengapa, dengan teganya, pelaksana yang diikut sertakan dala surat keputusan pembutukan tim tersebut hanya 2 orang. Saya dan seorang teman angkatan saya, yang kebetulan sedang berbahagia menjalankan pernikahannya 19 Maret lalu. Beruntung? tentu tidak, mengumpulkan dan merekap data dari 131 perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat tidak lah mudah. Ini sangat menguras tenaga, pikiran, perhatian, layaknya sedang dalam ujian. Iya ujian hidup, pekerjaan dengan tanggung jawab berat menanggung beban kantor yang tidak mungkin seperti saat kuliah kita bisa berkompromi terlambat mengumpulkan tugas. 

Bukan perkara mudah mengumpulkannya apalagi hanya dalam kurun waktu sekitar semiggu, ada beberapa kendala teknis terkait berbelitnya birokrasi kantor yang menyebabkan waktu yang tersedia hanya demikian banyaknya. Dengan berat hati, disamping mengerjakan pekerjaan rutin harian yang merupakan pekerjaan utama berpacu dengan waktu itu harus saya lakukan tanpa gerutu. Bukan tak bisa menggerutu, tapi karena aku tau itu tidak akan merubah apapun. Belum lagi kerjaan yang tiba tiba harus saya emban karena dipercaya hanya saya yang bisa menyelesaikannya di seksi, menerbitkan tagihan untuk perusahaan yang melakukan pelanggaran. Membekukannya secara sistem, kemudian membuat perhitungan dan tagihannya kemudia membukanya kembali. Ya itu semua saya lakukan satu minggu ini. 

Dengan lembur terus menerus beberapa hari belakangan ini, jumat kemarin akhirnya saya bisa sedikit bernafas bebas karena tugas sedikit lagi tuntas. Senin saya harap semuanya bisa selesai dengan damai. 

Minggu ini rasanya tak ada waktu untuk memikirkan hal lain selain pekerjaan, lelah. Tidur acap kali larut, dan bangun pun terasa berat kesiangan. Ternyata begini rasanya "burnout". Rasanya sangat lelah.

Dan setelah beberapa waktu lalu menyaksikan video pada channel youtube Matt D'Avella (salah satu channel favorit saya, ttg lifestyle, creativity, & minimalism), yang sempat membahas tentang 'burnout', akhirnya saya mengalami 'burnout' ini sendiri. Dan tebak apa yang terjadi beberapa hari kemudian? Ya saya jatuh sakit, dan terpada akhir pekan kemarin harus istirahat penuh di rumah agar cepat pulih dan sehat kembali.

I was totally exhausted, but thank god for keeping me sane through the time. I dont know what keeps me going if it's not something inside me. Burnout is way tiring than workout.
If you dont know what burnout i mean is, burnout is physical or mental collapse caused by overwork or stress.

Yes, that's what i am this week! So tired and weak.

Rabu, 02 Januari 2019

Hello 2019!

Dear diary (hahaha seriously this is ridiculous)

Okay let's start, from umm.. oh i know.
Hey guys, i am comitting about continiously writing this blog as my daily diary for 2019.
Beside i want to practice my writing skills both in Indonesian and English, i really want to see how far i would be going, how far i would have improved by the end of the year.
I do believe in process, this is not easy but it's worth trying. Do you agree with me?

Let's say we have our own resolutions to achieve throughout the year, without plans, without commitment, and without effort it would be end nowhere.
I know i've been ignoring this blog for a loooooong time and also i know there's not much anything valuable to share here but that's just being an excuse.
I can talk about everythings indeed. Why do i need to care about what i write while people barely seeing it, lol. And let be honest, i have always something in my mind i just dont know how to tell it in the right way. Maybe through this media i will find my better self in the future. Maybe i will find the best version of myself in the future. Or maybe i will contemplate for what i have doing over the years on this media.

The next thing, i've been thinking this year 2019 is gonna be the year of health and wealth. I would work my ass really hard to pursue my financial and physical target this year. Such as growing portofolio, making money till i got 9 digit of money, doing muscle up this year, getting healthier, and also finished and got my first 5K Marathon Medal. All that things and the other is so fascinating in my head. I'm optimist about it.

How about you guys? What's your resolutions or what the thing you desire the most in 2019?

No hate, spread the love all around!
Last but not least,
Dear someone whoever read this i would like to say thank you!
and dear my self in the future, i promise you now you wont regret it.

Au revoir 2018! Bonjour 2019!


Jumat, 04 November 2016

Cinta dan Politik ?

Politik lagi politik lagi, capek sih tiap hari ada aja bahasan politik..inilah, itulah.
Lagian politik udah ketahuan bobroknya gimana, gak jauh dari masalah kekuasaan, kepentingan, jabatan dll. Beberapa waktu belakangan apalagi, setelah kasus Jessica-Mirna kini media kita tak habis-habisnya membahasa kasus 'yang katanya' penistaan agama oleh Ahok. Kalau yang nonton video versi penuh tanpa manipulasi/potongan dan nalarnya masih lancar pasti taulah seharusnya bersikap bagaimana tentang kejadian ini. Basi, media dan massa terlalu membumbui masalah ini jadi sampai begitu pedasnya.  Menjelang pilkada DKI, Ahok yang elektebilitasnya sudah sangat tinggi dan jauh diatas angin, dengan adanya kasus ini seperti melihatkan kemana arah dan tujuannya dari para provokator/pelapor dari kasus ini. Demo besar besaran yang digadang-gadang "damai" 4 November besok, sudah jelas bau bau nafas kepentingan politik dan siapa saja yang menunggangi untuk kepentingannya. Mau berkata apalagi? ya politik memang begini.

Daripada bicara politik saja kenapa media atau kita tidak membahas cinta?
Iya cinta, ini rangga... Ada apa dengan cinta ?
Eh tapi bagaimana membahas politik dengan orang yang kita cinta?
Ah, mungkin tak terduga.

Sebenarnya membahas apapun dengan orang yang kita cinta akan menjadi jauh lebih asyik, menarik, apalagi kalau pandangan dan pemikiran kita sama. Misalnya satu pandangan politik bagaimana, sama dalam menyikapi dan pilihan kita bagaimana, bertukar argumen dan pendapat juga nikmat. Ya memang kadang kita perlu sih teman bicara masalah serius seperti politik ini, karna beda orang, beda pemikiran, beda kepentingan, mau ngomong sama temen klo beda pendapat bisa selesai bersahabat. Tapi apabila kita menemukan orang yang pas, hmm semuanya terbayar lunas. 
Sebenarnya bicara politik dan bicara cinta itu sih gak jauh beda, sama sama membicarakan masa depan bukan? Yang kutahu, politik dan cinta harus dijalani satu visi, mau berpikir dan tau setidaknya kemana bagaimana arahnya nanti. Dalam cinta dan politik juga kita dituntut bersikap bijaksana.

Bagaimana kalau cinta beda tak sama visi? atau beda dalam pandangan politik? mungkin sepele karena sebenarnya semua gak harus sama sih, tapi klo kita udah menemukan yang sama dan cocok kenapa harus berbeda?
Cinta kan menyatukan, maka dari itu jangan hal bodoh macam politik sampai memisahkan.
Gak kebayangkan nanti misalnya nikah, serumah tapi beda pandangan dan pilihan? masak diatas ranjang debat politik juga, makin capek dong eh.
Kalau udah pas, cocok, nyaman dan sejalan terutama dalam pemikiran mungkin aja itu tanda she's the right one? Am i right?






Love conquers all!!!


Rabu, 05 Oktober 2016

Minggu, 02 Oktober 2016

Wake Me Up When September End

Wait, september is over, we've turned to october. But... why there's no one waking me up?

Jeezz... Have i gone blind or just fell asleep too deep? 
A quick review over the month: trouble and struggle are real. 
However i tried to hide, to run from it, i just ended up twisting it somehow make it even worse by following the convoluted path of my thought. 

There will always be trouble, but beyond it all we're far from understading ourselves that we could overcome, handle the trouble. Just dont settle!


Jumat, 26 Agustus 2016

The Past, Ablaze

The past is vast
But past is past
Nothing on past would last
No need to cling to it, no such thing from the past to have a blast

The past had moved away way too fast
Once a past always a past
Unless you crawl back to it for any reason or just back get the cast
Fakk up the past.
We live the present, prepare the future, it doesn't really matter, it just how to deal with the past.
If only i could set the past ablaze.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com