"Aku milih yang tegas! Dan karena aku mau perubahan!"
Begitulah jawaban seorang teman saya ketika ditanyakan pilihan politiknya pada pilpres 17 April nanti. Sungguh jawaban yang sangat basic memang bagi pendukung salah satu paslon, jawaban template yang kebanyakan juga masih ragu dan masih bingung kelebihan pilihannya namun merasa muak dengan keadaan sekarang.
Tapi saya hargai itu, saya tidak pernah memaksakan pilihan mereka atau berusaha meyakinkan dan mengkonversi pilihan mereka sesuai dengan pilihan saya. Bagi saya, saya sangat menikmati perbedaan ini. Bagaimana tidak? saya sangat terhibur dengan berbagai kegaduhan yang timbul akibat pilpres ini, dan saya sangat terhibur melihat bagaimana kefanatikan yang cenderung bodoh ini ditampilkan. Saya hanya bisa tersenyum dan tertawa lebar dalam hati, hahaha!
Lucu saja, apalgi ketika melihat video-video viral yang tersebar luas di dunia maya. Mulai dari video "karena kita tidak punya uang" sampai yang terbaru video menggebrak gebrak podium saat kampanye. Sungguh menakjubkan memang bagaimana ia melampiaskan emosinya dan pendukung setianya tetap riuh tanpa rasa gentar sedikit pun atas apa yang mungkin terjadi kepada mereka. Andai saja podium itu diganti salah seorang dari mereka baru mungkin mereka akan sadar.
Kelucuan lain adalah tentang wacana pada sebuah kampanyenya saat ia menyebutkan menerima para koruptor yang 'sadar' dan 'tobat' tersebut. Bahkan berencana akan memberikan dana pensiun 3-5% untuk mereka yang mengembalikan uang hasil korupsi ke negara, lucu sekali, tentu saja ini kemudian diklarifikasi oleh tim pemenangannya hanya sebagai guyonan belaka! Sudah saya duga, selera humor mereka memang tidak sesuai dengan saya atau dengan orang kebanyakan.
Bahkan saya tidak mengerti seperti apa selera humor mereka, disaat orang-orang menertawakan Mr.P tapi dia kemudian marah marah karena para audience pada acara debat tersebut seolah seperti menertawakan kondisi pertahanan bangsa sekarang yang ia sampaikan, sangat rapuh.
Ngeri-ngeri sedap memang, seperti dimarahi oleh guru di depan kelas namun tanpa alasan yang jelas. Ya seperti itulah kira-kira. Saya mulai berpikir oleh kata-kata WARKOP DKI yang sering disampaikan sebagai pesan disetiap film mereka " Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang"!
Tentu saja, menantu dari preside zaman orde baru ini adalah contoh nyata yang ditakutkan oleh Warkop DKI. Mengerikan apabila membayangkan kegiatan menyehatkan seperti tertawa dilarang dan diberangus nantinya. Mengerikan apabila seorang TNI yang lebih dari banyak TNI sampai menjabat, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi apabila kita dipimpin oleh orang yang belajar ilmu perang ribuan tahun ini! Kita tidak pernah tau, bahkan Dinosaurus yang punah ribuan tahun lalu pun tidak tahu menahu karena ketika Mr.P belajar perang hingga kini Dinosaurus sudah duluan mati.
Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan, demokrasi itu harus menyenangkan, benar kan?!
Maka dari itu mari kita tertawa sejenak, menertawakan hidup dan negeri yang lucu ini :)) oiya dan jangan lupa joged seperti Mr.P you know how to do it, right?
Begitulah jawaban seorang teman saya ketika ditanyakan pilihan politiknya pada pilpres 17 April nanti. Sungguh jawaban yang sangat basic memang bagi pendukung salah satu paslon, jawaban template yang kebanyakan juga masih ragu dan masih bingung kelebihan pilihannya namun merasa muak dengan keadaan sekarang.
Tapi saya hargai itu, saya tidak pernah memaksakan pilihan mereka atau berusaha meyakinkan dan mengkonversi pilihan mereka sesuai dengan pilihan saya. Bagi saya, saya sangat menikmati perbedaan ini. Bagaimana tidak? saya sangat terhibur dengan berbagai kegaduhan yang timbul akibat pilpres ini, dan saya sangat terhibur melihat bagaimana kefanatikan yang cenderung bodoh ini ditampilkan. Saya hanya bisa tersenyum dan tertawa lebar dalam hati, hahaha!
Lucu saja, apalgi ketika melihat video-video viral yang tersebar luas di dunia maya. Mulai dari video "karena kita tidak punya uang" sampai yang terbaru video menggebrak gebrak podium saat kampanye. Sungguh menakjubkan memang bagaimana ia melampiaskan emosinya dan pendukung setianya tetap riuh tanpa rasa gentar sedikit pun atas apa yang mungkin terjadi kepada mereka. Andai saja podium itu diganti salah seorang dari mereka baru mungkin mereka akan sadar.
Kelucuan lain adalah tentang wacana pada sebuah kampanyenya saat ia menyebutkan menerima para koruptor yang 'sadar' dan 'tobat' tersebut. Bahkan berencana akan memberikan dana pensiun 3-5% untuk mereka yang mengembalikan uang hasil korupsi ke negara, lucu sekali, tentu saja ini kemudian diklarifikasi oleh tim pemenangannya hanya sebagai guyonan belaka! Sudah saya duga, selera humor mereka memang tidak sesuai dengan saya atau dengan orang kebanyakan.
Bahkan saya tidak mengerti seperti apa selera humor mereka, disaat orang-orang menertawakan Mr.P tapi dia kemudian marah marah karena para audience pada acara debat tersebut seolah seperti menertawakan kondisi pertahanan bangsa sekarang yang ia sampaikan, sangat rapuh.
Ngeri-ngeri sedap memang, seperti dimarahi oleh guru di depan kelas namun tanpa alasan yang jelas. Ya seperti itulah kira-kira. Saya mulai berpikir oleh kata-kata WARKOP DKI yang sering disampaikan sebagai pesan disetiap film mereka " Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang"!
Tentu saja, menantu dari preside zaman orde baru ini adalah contoh nyata yang ditakutkan oleh Warkop DKI. Mengerikan apabila membayangkan kegiatan menyehatkan seperti tertawa dilarang dan diberangus nantinya. Mengerikan apabila seorang TNI yang lebih dari banyak TNI sampai menjabat, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi apabila kita dipimpin oleh orang yang belajar ilmu perang ribuan tahun ini! Kita tidak pernah tau, bahkan Dinosaurus yang punah ribuan tahun lalu pun tidak tahu menahu karena ketika Mr.P belajar perang hingga kini Dinosaurus sudah duluan mati.
Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan, demokrasi itu harus menyenangkan, benar kan?!
Maka dari itu mari kita tertawa sejenak, menertawakan hidup dan negeri yang lucu ini :)) oiya dan jangan lupa joged seperti Mr.P you know how to do it, right?